Seorang pria di Kebon Jeruk, Jakbar, menikam lansia pemilik kios LPG akibat utang senilai ratusan juta. Polisi menyelidiki motif dan kronologi kejadian.
Di Jakbar, seorang pria berinisial EH (50) menikam kerabatnya sendiri, SAS (65), pemilik kios LPG, hingga tewas. Motifnya adalah utang belasan hingga ratusan juta rupiah yang belum dilunasi, sehingga memicu pertikaian mematikan.
Kronologi Kejadian
Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (30/9) siang di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. EH yang merupakan pemilik kios LPG di lokasi tersebut, diduga menyalurkan utang kepada korban. Karena pembayaran tak kunjung dilakukan, pihak korban memutuskan menjual sebagian aset milik EH untuk menutup utang. Namun tindakan itu memancing kemarahan pelaku.
Saat itu, korban sedang dalam posisi membungkuk membuka paket di kiosnya ketika EH datang membawa pisau. Tanpa banyak bicara, EH menusuk korban. Warga segera berusaha melerai dan membawa korban ke rumah sakit. Namun nyawa korban tak tertolong. Pelaku turut ditangkap di tempat kejadian.
Motif dan Nilai Utang
Berdasarkan keterangan polisi, utang pelaku kepada korban telah menumpuk selama waktu panjang. Nilainya diperkirakan mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Saksi menyebut bahwa EH kerap meminjam uang dari korban secara berulang hingga menimbulkan beban keuangan berat.
Korban kemudian memilih menjual aset milik EH — seperti drum dan tangki LPG — yang disewa dalam kiosnya sebagai upaya pelunasan utang. Keputusan itu dianggap provokatif oleh pelaku, yang merasa hak miliknya diambil secara sepihak.
Penanganan Polisi
Pihak kepolisian Polsek Kebon Jeruk segera melakukan proses penyelidikan setelah laporan masuk. Kompol Nur Aqsha menyebut bahwa keterangan dari saksi sangat membantu dalam mengungkap motif dan jalannya peristiwa.
Pelaku langsung diamankan di TKP usai aksi penikaman. Barang bukti berupa pisau yang digunakan telah disita. Petugas juga memeriksa pihak-pihak terkait untuk memastikan semua aktivitas transaksi utang tersebut.
Dampak dan Reaksi
Kejadian ini mengguncang lingkungan Jakbar, khususnya sekitar Kebon Jeruk. Warga sempat berusaha mencegah kekerasan lebih lanjut sebelum korban digotong ke ambulans. Insiden ini memancing keprihatinan akan munculnya konflik lokal akibat persoalan mahalnya utang.
Pihak aparat berharap peristiwa semacam ini tak terulang. Langkah preventif seperti pengecekan riwayat utang dan mediasi dini diharapkan dapat meredam konflik antara kreditur dan debitur.
baca juga : Eks Security Geram Kontrak Tak Diperpanjang,
Penutup
Peristiwa penikaman ini mengungkap betapa sengkarut finansial bisa menjadi pemicu tragedi. Di Jakbar, utang ratusan juta rupiah memicu pertikaian fatal antara kerabat. Pelaku kini dalam pemeriksaan polisi, sementara motif dan rincian transaksi masih terus diselidiki.